Tuesday 9 June 2015

contoh laporan PKL otomotif



LAPORAN
PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)
SISTEM KOPLING DI DIEALER MITSUBISHI MOTOR
Jl. Lintas Timur Sumatra Unit.II Tulang Bawang





DISUSUN OLEH
            NAMA                       : EKO PRASETYO
NISN                          : 9962436274




SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)AL IMAN 2 BANJAR AGUNG
KABUPATEN TULANG BAWANG
TAHUN DIKLAT 2013/2014







LAPORAN
PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)
 SISTEM KOPLING  DI DIEALER MITSUBISHI MOTOR
Jl. Lintas Timur Sumatra Unit.II Tulang Bawang

Diajukan Sebagai Persyaratan
Mengikuti Ujian Sekolah / Ujian Nasional ( US / UN )
SMK AL IMAN 2 Tahun Ajaran 2013 / 2014



DISUSUN OLEH
NAMA                       : EKO PRASETYO
NISN                          : 9962436274
KELAS:2 MO 1
                                               BIDANG KEAHLIAN :MEKANIK OTOMOTIF



SMK AL IMAN 2TULANG BAWANG
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TULANG BAWANG
TAHUN 2013/2014




LAPORAN
PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)
BREAKE ALL (SISTEM REM) DI DIEALER MITSUBISHI MOTOR
Jl. Lintas Timur Sumatra Unit.II Tulang Bawang


Telah di uji dan di syahkan Pada :
Hari                     :..............................
Tanggal               :..............................



                        Guru Pembimbing                               Pembimbing DU / DI
SMK AL IMAN2                               PT. Budi Berlian Motors






            ..............................................              .................................................






Mengetahui
Kepala SekolahSMK ALIMAN 2




MULYADI MURAD
NIP :




KATA PENGANTAR

     Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah yang maha Esa, atas berkat dan rahmatnya kami dapat menyelesaikan laporan hasil PRAKERIN.
     Laporan ini kami buat setelah melaksanakan PRAKERIN di sebuah PT yaitu di PT. Budi Berlian Motors. Kami berusaha semaksimal mungkin untuk menyusun laporan ini,kami mohon maaf apabila masih ada kekurangan di dalam bahasa dan penyusunannya karna kami masih dalam tahap pembelajaran.
Tidak lupa pula kami ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1.       Bapak Ir.Mulyadi murad  selaku kepala sekolah SMK AL IMAN 2
2.      Bapak Sugiono,A,Md selaku ketua panitia PRAKERIN.
3.      Ibu Septriani selaku pembimbing PRAKERIN.
4.      Bapak /Ibu dewan guru SMKAL IMAN 2.
5.      Bapak/Ibu staf tata usaha (TU) SMK AL IMAN 2
6.      Bapak HASRJUDDIN selaku pimpinan PT. Budi Berlian Motors.
7.      Bapak KHOLID HUSEN selaku work shop Industri di PT. Budi Berlian Motors
     Yang telah membantu serta membimbing kami selama melaksanakan PRAKERIN dan penyusunan laporan sehingga dapat tersusun.
     Demikianlah mudah-mudahan ilmu yang kami dapatkan selama PRAKERIN dapat bermanfaat dan pembelajaran untuk masa depan kami.

Banjar Agung, 10 April 2014


Penyusun





DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.....................................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................................
KATA PENGANTAR...................................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................................
BAB I  : PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Pelaksanaan Praktik Industri.....................................................
B.     Tujuan Pelaksanaan  Praktik Industri.................................................................
BAB II :  KEGIATAN PELAKSANAAN PRAKERIN                                 
A. Program Umum.......................................................................................................
1.      Sejarah berdirinya perusahan........................................................................
2.      Manajemen Umum Industri..........................................................................
a.       Struktur Organisasi.................................................................................
b.      Hubungan Kerja Dengan Perusahaan Lain.............................................
c.       Bengkel ..................................................................................................
B. Program Khusus......................................................................................................
1.      Senam Pagi...................................................................................................
2.      Membersihkan kunci....................................................................................
3.      Sekiping.......................................................................................................
C. Laporan Hasil Praktik........................................................................................
BAB III PEMBONGKARAN.PEMERIKSAAN, PEMASANGAN ...............
A.    Pembongkaran……………………………………………………………...
B.     Pemeriksaan………………………………………………………………..
C.     Pemasangan………………………………………………………………..
BAB IV PEMELIHARAAN.PENYETELAN.PENGOPRASIN.......................
      A.pemeliharaan...................................................................................................
      B.penyetelan.......................................................................................................
 C.pengoperasian..................................................................................................
    D.gejala kerusakan kopling……………………………………………………
      E.gejala-gejala penyebab, perawatan, dan perbaikan…………………………………

BAB VI PENUTUP………………………………………………………………
A.kesimpulan…………………………………………………………………...
     B.saran…………………………………………………………………………
     C.lampiran………………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
    Praktik kerja industri( PRAKERIN ) wajib dilaksanakan oleh siswa/siswi karna di dalam kurikulum pendidikan kejuruan. Di mana terdapat program yang dilaksanakan di luar sekolah  yaitu PRAKERIN. Setelah melaksanakan PRAKERIN tersebut siswa/siswi di wajibkan untuk membuat serta menyusun laporan praktik yang dilaksanakan selama 3 bulan.
    Banyak manfaat yang kami dapatkan dalan kegiatan PRAKERIN ini, terutama untuk mengolah mental siswa/siswi sehingga bisa melatih dirinya sebagai pekerja yang bertanggung jawab dalam pekerjaannya dan menjadi bekal untuk masa depannya.















LATAR BELAKANG
PELAKSANAAN PRAKTIK INDUSTRI

A.DASAR PELAKSANAAN
Dasar pelaksanaan Praktik Kerja Industri (PRAKRIN) siswa kelas XI (dua) SMK AL IMAN 2, yaitu :
a.       Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Edisi Tahun 2013/2014.
b.       GBPP beserta Petunjuk pelaksanaanya.
c.       Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan tahun 2013 dan KTSP.
d.      Program Kerja dan Kalender Pendidikan SMK AL IMAN 2 Tahun Pelajaran 2013 / 2014.

B. TUJUAN PELAKSANAAN PRAKTIK INDUSTRI
a.       Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelabihan diri serta memperbaiki kekurangannya.
b.      Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku, perbuatan dan pekerjaannya.
c.       Menunjukkan Kemampuan Berfikir logis, kritis, kreatif dan inovatif dalam pengambilan keputusan.
d.       Menunjukkan kemampuan budaya belajar untuk pemberdayaan
e.       Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah komplek
f.       Menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani serta kebersihan lingkungan.
g.      Berkomunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan santun.
h.      Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan dimasyarakat.
i.        Menguasai kompetansi program keahlian dan kewirausahaan baik untuk memenuhi tuntutan dunia kerja maupun untuk mengikuti pendidikan tinggi sesuai dengan kejuruannya






C.TUJUAN PENULISAN LAPORAN
a.       Siswa dapat mengumpulkan data yang diperlukan untuk memyusun laporan Praktik Kerja Industri (penulisan laporan).
b.      Siswa mampu mencari alternatif pemecahan masalah kejuruan sesuai dengan program studi pilihannya secara lebih luas dan mendalam yang dituangkan dalam karya tulis / laporan praktik industri.
c.       Siswa mempunyai pengetahuan, kemampuan dan keterampilan menyusun karya tulis/laporan Praktik Kerja Industri sesuai dengan ketentuan.

D.SASARAN DAN RUANG LINGKUP
a.    Sasaran
Sasaran Praktik Kerja Industri adalah pribadi siswa memiliki seperangkat
1.      Pengetahuan
2.      Keterampilan
3.      Sikap dan etos kerja
4.      Sesuai dengan profesi/program keahlian yang diperoleh.
b.    Ruang lingkup
Jenis pelaksanaan Praktik industri, dilaksanakan dalam 3 tahap:
1)      Tahap orientasi dan observasi tentang situasi dan kondisi tempat praktik.
2)      Tahap Pelaksanaan Praktik.
3)      Tahap penyusunan karya tulis dan penilaian jurnal/laporan kegiatan program sistem ganda.












BAB II
KEGIATAN PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

A. PROGRAM UMUM
1.      SEJARAH BERDIRINYA PERUSAHAAN
     Bermula dari sebuah keinginan untuk mempermudah dalam pengadaan unit sendiri dalam memenuhi kebutuhan akan kendaraan angkutan baik yang kelas medium maupun kelas light truck. Kami dari sebuah perusahaan produksi yang telah berdiri sejak 40 tahun silam bergerak dibidang pengolah tapioca yang berbahan baku singkong yang menjadi tanaman andalalan masyarakat lampung setelah padi.Kemudian saat ini telah merambah ke pengolahan minyak sawit, yang didukung olehperkubunan sawit sendiri dan bermitra dengan masyarakat, bahkan hingga pengolahan karet mentahdan juga didukung oleh perkebunan sendiri juga.Perusahaan tersebutbernama PT. Sungai BudiGroup, atau lebih dikenal CV. Bumi Waras (BW)dan Oleh sebab perusahaan kami membutuhkanbanyak armada untuk memenuhi kebutuhan angkutan, sehingga munculahgagasan untuk mendirikan anak perusahaan yang bergerak dibidang otomitif sehingga  terciptalah perusahaan yang diberinama PT BUDI BERLIAN MOTOR.
     Demikianlah sedikit sejarah terbentuknya PT. Budi Berlian Motor, yang telahberkecimpung didunia otomotiv lebih dari delapan tahun, dan telah memiliki Tiga cabang dan lebihdari sepuluh showroom pendukung di Lampung.Sebagai kata akhir kami mohon do’a dan dukungan
agar kami lebih maju dalam melayani masyarakat membangun bersama, terima kasih.
2.      Struktur Organisasi
     Organisasi merupakan aktivitas atau kerjasama antara satu atau lebih bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.untuk mencapai tujuan tersebut dalam organisasi harus terjalin kerjasama dalam menyelesaikan permasalahan yang ada sehingga perusahaan harus memiliki organisasi yang terstruktur dengan baik.Dengan adanya struktur organisasi setiap bagian dapat mengetahui dimana posisinya dalam perusahaan, sehingga dapat melakukan aktivitas sesuai dengan tugas dan tanggungjawab yang dibebankan kepadanya.Struktur Yang ditetapkan oleh PT. Budi Berlian Motor Tulang Bawang.

PT.BUDI BERLIAN MOTOR TULANG BAWANG
DIREKTUR
HERMANTO BUDIMAN









GENERAL ASS MANAGER


BRANCH MANAGER

DOMI SUDADI, SE
HASRAJUDDIN



SERVICE COORDINATOR


ENDIN SAPRUDIN















SERVICE HEAD
SUHARYANTO






















INSTRUCTURE
W/S CHIEF
FR CHIEF
CS CHIEF
CHOLID HUSEN
CHOLID H
SUHARYANTO
SUHARYANTO
SUHARYANTO


















F CHECKER

BOOK/MWS
FRONTLINE
ADM SVC
CS TEAM
CHOLID H

SUHARYANTO
BAYU APRIYANTO
RENI TRI U
FAJAR SAPUTRI


FAJAR SAPUTRI
HESY W























LEADER I
LEADER II




DWI HARDIYANTO
TYAS HARYANTO










MEKANIK
MEKANIK
TOOL
OILMAN
WASHING
DRIVER
HARSOYO ADI S
UNDANG SUNARYA
BAMBANG S
BAMBANG S
-
-
AMIRUDIN
IWAN SETIAWAN
IRWAN ERDIKA S
JONI IRAWAN
KHOIRUL ANWAR


3.      Deskripsi Jabatan
     Berikut ini akan penulis uraikan tugas dan tanggung jawab, serta  wewenang bagian-bagian penting dalam struktur organisasi PT. Budi Berlian Motor Tulang Bawang :
a.         Branch Manager
Tugas dan Tanggung jawab :
1.    Melakukan kegiatan pengelolaan cabang dibidang penjualan, administrasi, servis serta mengoptimalkan sumber daya yang ada dalam usaha pencapaian target.
2.    Meningkatkan produktivitas/performance cabang serta kepuasan pelanggan.

Wewenang :
1.    Memberikan diskon dan komisi sesuai dengan regulasi yang ada.
2.    Menetapkan kebijakan tata tertib cabang yang sesuai dengan kondisi cabang.
3.    Mengusulkan promosi, transfer, demosi, training atau PHK karyawan bawahannya.
a.    Kepala Bengkel  (Workshop Head)
Tugas dan Tanggung jawab :
1.  Menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan bengkel (dan performance jajaran personel bengkel).
2.  Mengontrol stock gudang bengkel (parts) sesuai dengan target service rate.
3.  Pembinaan dan pengembangan personel bengkel.
4.  Mengevaluasi pelaksanaan sistem dan prosedur bengkel.
5.  Memantau pengelolaan limbah padat, cair, & gas di bengkel
Wewenang :
1.  Memutuskan pemberian/penolakan diskon untuk customer/Perjanjian Kerja Sama sesuai Standard Operating Procedure (SOP).
2.  Menentukan penggunaan kendaraan operasional servis cabang (Home Service).
3.  Menegur, mengarahkan dan memberikan reward and punishment kepada karyawan bawahannya.
b.   Instruktur Servis (Service Instructor)
Tugas:
1.    Mengembangkan technical skill dari mekanik,
2.    Menganalisa dan Mengontrol kebutuhan equipment, tools, dan SST
c.    Service Advisor
Tugas dan Tanggung jawab :
1.    Bertanggung jawab melayani kebutuhan pelanggan yang datang dan keluar bengkel dengan  mendengarkan, menganalisa, dan menjelaskan tentang kerusakan kendaraan,
2.    Melayani pelanggan, yaitu menganalisa kerusakan dan memeriksa kendaraan, serta menjelaskan hasil pemeriksaan pada pelanggan.
3.    Memasukkan data keluhan pelanggan mengenai kondisi kendaraan pelanggan ke komputer.
4.    Membuat Perintah Kerja Bengkel ( PKB ).
5.    Membuat penawaran dari pekerjaan perbaikan kendaraan atau estimasi biaya dan waktu perbaikan pada pelanggan.
6.    Memeriksa kendaraan yang telah diperbaiki, apakah sesuai dengan Perintah Kerja Bengkel ( PKB ).
7.    Melakukan test drive dan memeriksa keberadaan parts bekas di dalam kendaraan.
8.    Menyerahkan kembali kendaraan pada pelanggan dalam keadaan bersih berikut parts bekas sesuai dengan Form Pemeriksaan Kendaraan ( FPK ).
9.    Mengingatkan pelanggan untuk melakukan perawatan berkala berikutnya pada saat selesai perawatan / perbaikan.
Wewenang :
1.    Melakukan  biaya perbaikan dan waktu perbaikan.
2.    Menentukan harga dan memberikan diskon pada customer untuk perbaikan kendaraan sesuai standar yang ditetapkan.
3.    Memutuskan kendaraan boleh keluar atau tidak setelah diperbaiki.
d.   Administrasi Servis (Service Administration)
 Tugas dan Tanggung jawab :
1.    Mencetak kontrak kerja untuk Perjanjian Kerja Sama (PKS) sesuai dengan kesepakatan yang telah disetujui Workshop Head.
e.    Front Chief
Tugas dan Tanggung jawab :
1.    Mengawasi kerja mekanik sesuai PKB dan flate rate yang ditetapkan.
2.    Membantu menyelesaikan persoalan yang dihadapi mekanik, dengan menjelaskan cara “ Trouble Shooting “.
3.    Memeriksa hasil kerja mekanik sesuai dengan PKB.
4.    Menjelaskan pada pelanggan tentang kondisi kendaraan yang sedang diperbaiki.
5.    Melakukan test drive terhadap kendaran yang telah selesai diperbaiki.
Wewenang :
1.     Mendistribusikan pekerjaan pada mekanik.
2.    Menolak / menerima usulan penggantian parts setelah dikonfirmasikan ke Service Advisor.
3.    Mekanik
Tugas dan Tanggung jawab :
1.    Mengerjakan perbaikan / perawatan kendaraan sesuai perintah yang ada pada PKB, sesuai dengan standar pengerjaan dan standar K3 yang berlaku.
2.    Mencatat pekerjaan yang dilakukan di kolom PKB dan mencatat waktu kerja (waktu mulai dan waktu penyelesaian pekerjaan) pada kertas kerja atau Check sheet yang berlaku untuk menentukan flate rate.
3.    Menginformasikan kerusakan yang ditemukan diluar PKB pada Foreman / Karu untuk ditindak lanjuti.
4.    Memeriksa ulang hasil kerjanya dan menyerahkan PKB yang telah diisi kepada Kepala Regu / Foreman untuk diperiksa.
5.    Memelihara (menjaga kebersihan dan kelengkapan) peralatan kerja, menjaga kerapian dan kebersihan tempat kerjanya.

B.  HUBUNGAN KERJA
     PT. Budi Berlian Motor merupakan Autorized Dealer Mitsubishi dengan PT. Kramayudha Tiga Berlian Motors sebagai ATEM (Agen Tunggal Pemegang Merek) Mitsubishi di indonesia.





C.BENGKEL

1

9

8

3

2

4




5

10

11

12

13

14

15

16

17

18



20

19

6

7
 



















Keterangan

1.      Pos Satpam
2.      Parkir karyawan
3.      Sorum
4.      Separe part
5.      Tempat sevice
6.      Mes mekanik
7.      Mes mekanik
8.      Kantin
9.      Mushola
10.  WC
11.  Gudang separe part
12.  Ruang Oli
 



13. Tools (Ruang Peralatan)
14. Ruang perbaikan mesin
15. Mushola
16. Ruang Ganti
17. Ruang Makan
18. Ruang Pendidikan
19. Tempat Penggantian Oil All
20. Steam
Stop

Parkir Service

    Test Driver

 Tangga







 


C.PROGRAM KHUSUS
1.     Senam Pagi
    Sebelum melakukan kegiatan dan bekrja di PT. Budi Berlian Motors para karyaawan beserta mekanik diwajibkan untuk mengikuti senam kecuali yang bertugas. Senam tersebut dilakukan sebelum jam kerja yaitu pada jam 7.35 WIB sampai selesai.
Setelah selesai senam dilanjutkan dengan Do’a untuk mendapat kelancaran dan kemudahan dalam bekerja.

2.     MEMBERSIHKAN KUNCI
    Membersihkan kunci dilaksanakan sebelum jam kerja dan dilakukan sebelum jam pulang kerja, diamana para mekanik tersebut sudah diberi tugas dan tempat masing-masing yang harus mereka bersihkan. Kegiatan ini berfungsi untuk menjaga kebersihan dan mejaga kunci” KEDIdan peralatan lainnya.

3.     SEKIPING
    Sekiping adalah aktifitas yang di laksanakan sebelum pulang kerja yaitu membersihkan seluruh areal pcv atau areal service guna untuk menjaga dan merawat areal bengkel untuk menjaga sesuai prosedur yang di lakukan atau tata tertib di areal bengkel



C.LAPORAN HASIL PRAKERIN




LANDASAN TEORI
Pengertian dan fungsi kopling
Kopling adalah satu bagian yang mutlak di perlukan pada mobil-mobil bensin, diesel dan jenis lainnya di mana penggerak utamanya di peroleh dari hasil pembakaran di dalam silinder mesin.
1. Fungsi kopling
a.      Untuk memutus dan menghubungkan putaran dari dari flywheel ke poros input transmisi
b.      Untuk memperlembut perpindahan gigi (1,2,3,4,5,r)
c.      Untuk memungkinkan kendaraan tidak berjalan pada saat mesin hidup dan gigi perseneling tidak pada posisi netral.

Beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh sebuah kopling adalah:
1.      Mampu menahan adanya kelebihan beban.
2.      Mengurangi getaran dari poros penggerak yang diakibatkan olehgerakan dari elemen lain.
3.      Mampu menjamin penyambungan dua poros atau lebih.
4.      Mampu mencegah terjadinya beban kejut.

Jenis-jenis kopling
Menurut konstruksi dan cara kerjanya ,kopling pada automobile dapat di bedakan menjadi beberapa macam antara lain:
Koplling gesek (fraction clutch)
A.       Kopling gesek plat  tunggal(single plate clutch)
B.      Driven plate
(juga dikenal sebagai piringan kopling, pelat kopling atau friction disc /piringan gesek, atau kanvas kopling). Plat kopling bagian tengahnya berhubungan slip dengan poros transmisi. Sementara ujung luarnya dilapisi kampas kopling yang pemasangannya di keling.
C.       pressure plate(plat penekan) dan  rumahnya,
Unit ini yang berfungsi untuk menekan/menjepit kampas kopling hingga terjadi perpindahan tenaga dari mesin ke poros transmisi.untuk kemampuan menjepitnya, plat tekan didukung oleh pegas kopling. Pegas kopling paling tidak ada dua macam, yaitu dalam bentuk pegas coil dan diafragma atau orang umum menyebutnya sebagai matahari. Kontruksinya seperti terlihat pada berikut ini.


D.Clutch release atau throwout bearing

Unit ini berfungsi untuk memberikan tekanan yang bersamaan pada pressure plate lever dan menghindarkan terjadinya gesekan antara pengungkit dengan pressure plate lever untuk pegas coil. Sedangkan yang pakai pegas difragma langsung keujung pegas.

E. Throwout lever/clutch fork/plate lever
Berfungsi untuk menyalurkan tenaga pembebas kopling.plat kopling dipasang diantara fly wheel dengan pelat tekan, dan bagian tengahnya dihubungkan dengan poros transmisi dengan sistem sliding. Dengan demikian prinsip dasar bekerjanya kopling gesek dengan plat tunggal yang banyak digunakan pada kendaraan roda empat ini.

Kopling gesek plat ganda
Kopling gesek plat ganda banyak digunakan pada kendaraan ringan seperti sepeda motor dan dalam kerjanya tercelup di dalam oli mesin.
Konstruksi kopling gesek plat ganda menggunakan dua jenis plat, yaitu plat gesek dan plat kopling. Plat gesek tanpa lapisan kanvas, seluruhnya dari logam. Sedangkan plat kopling pada bagian yang bersentuhan dengan plat gesek dilapisi dengan kanvas pada kedua sisinya. Jumlah dan lebar plat sangat ditentukan besarnya tenaga yang akan dipindahkan.Rangkaian kopling tersebut terdiri dari satu plat tekan yang ditekan oleh 4 sampai 6 buah pegas kopling.

A.komponen utama kopling
1.      Roda penerus
Selain sebagai penstabil putaran motor,roda penerus juga berfungsi sebagai dudukan hampir seluruh komponen kopling.
2.      Pelat kopling
Kopling berbentuk bulat dan tipis terbuat dari plat baja berkualitaas tinggi. Kedua sisi plat kopling dilapisi dengan bahan yang memiliki koefesien gesek tinggi. Bahan gesek ini disatukan dengan plat kopling dengan menggunakan keeling (rivet).
3.      Pelat tekan
Pelat tekan kopling terbuat dari besi tuang.pelat tekan berbentuk bulat dan diameternya hampir sama dengan diameter plat kopling. Salah satu sisinya (sisi yang berhubungan dengan plat kopling) dibuat halus, sisi ini akan menekan plat yang berhubungan dengan plat kopling) dibuat halus, sisi ini akan menekan plat dengan kebutuhan penempatan komponen koplinglainnya.

4.       Unit plat penekan
Sebagai satu kesatuan dengan plat penekan, pelat penekan dilengkapi dengan sejumlah pegas spiral atau pegas diaphragma. Tutup dan tuas penekan.Pegas digunakan untuk memberikan tekanan terhadap pelat tekan, pelat kopling dan roda penerus.Jumlah pegas (kekuatan tekan) disesuikan dengan besar daya yang harus dipindahkan.
        1.1Gambar: komponen kopling
B.cara kerja kopling
Pada saat pedal kopling ditekan/diinjak, ujung tuas akan mendorong bantalan luncur kebelakang. Bantalan luncur akan menarik plat tekan melawan tekananpegas.
Pada saat pelat tekan bergerak mundur, pelat kopling terbebas dari roda penerus dan perpindahan daya terputus. Bila tekanan pedal kopling dilepas, pegas kopling akan mendorong pelat tekan maju dan menjepit pelat kopling dengan roda penerus dan terjadi perpindahan daya. Pada saat pelat tekan bergerak kedepan,pelat kopling akan menarik bantalan luncur, sehingga pedal kopling kembali ke posisi semula. Selain secara mekanik, sebagai mekanisme pelepas hubungan.
Sekarang sudah banyak digunakan sistem hidrolik dan booster. Secara umum, sistem hidrolik dan hidrolik booster adalah sama.
 Perbedaannya adalah pada sistem hidrolik booster , digunakan booster untuk memperkecil daya tekan pada pedal kopling. Pemilihan sistem yang digunakan disesuikan dengan kebutuhan.

Pada sistem hidrolik, pada saat pedal kopling ditekan, maka batang penerus akan mendorong piston pada master silinder kopling, fluidapada sistem akan meneruskan daya ini keselinder pada unit kopling, dan piston silinder unit kopling akan mendorong tuas, dan seperti pada sistem mekanik, pelat kopling terlepas, sehingga penerusan daya dari motor ke transmisi terputus cara kerja sistem hidrolik ini sama seperti cara kerja pada sistem rem.

C.fungsi dan cara kerja komponen pengoperasian unit kopling
Konsep dasar fungsi dan kerja komponen pengoperasian unit kopling
Seperti telah dijelaskan kopling berfungsi untuk memutus dan menghubungkan penyaluran tenaga mesin ke roda penggerak.Untuk mengoperasikan fungsi tersebut, pada kendaraan ada dua macam yaitu sistem mekanik dan sistem hidrolik. Sistem mekanik untuk memindahkan tenaga kaki melalui pedal kopling disalurkan kabel baja ke pengungkit (throwout lever). Sementara pengoperasian sistem hidolik tenaga disalurkan melalui minyak rem yang dirangkai sedemikkian rupa sehingga dapat mengoperasikan kopling.
.  
Gambar 2. Pedal kopling sistem mekanik
Pengoperasian unit kopling sistem mekanik menggunakan kabel baja yang menghubungkan pedal kopling dengan tuas pembebas kopling. Saat pedal kopling diinjak, maka akan menarik kabel kopling yang diteruskan dengan menggerakan tuas pembebas kearah menekan pegas kopling. Sehingga plat kopling bebas tak terjepit oleh plat tekan. Saat pedal dilepas, maka pedal kopling akan dikembalikan pada posisi semula oleh pegas pengendali pedal (8). Sementara tuas kopling akan kembali pada posisi semula oleh pegas diafragma. Sistem yang kedua adalah pengoperasian secara hidrolis.

Gambar.3 pedal kopling sistem hidrolis.



Pengoperasian kopling sistem hidrolis ini memanfaatkan tekanan hidrolis minyak. Pedal kopling dalam hal ini berfungsi untuk menekan minyak yang  ada pada master silinder dan selanjutnya disalurkan kesilinder kopling.  Tekanan minyak selanjutnya mendorong tuas  pembebas dan bantalan tekan menekan pegas diafragma. Proses ini menyebabkan kopling memutuskan hubungan antara mesin dengan sistem pemindah tenaga.


Posisi saat pedal kopling dilepas, pedal akan dikembalikan keposisi semula oleh pegas pengembali. Sementara plunger master silinder akan kembali  oleh pegas plunger yang ada di dalam master silinder. Karena tekanan sudah tidak ada, plunger dan tuas pembebas akan dikembalikan keposisi semula oleh pegas pengembali dan pegas diafragma.Konstruksi master silinder dalam gambar tersebut, penampung minyak hidrolisnya (reservoir) terpisah dan dihubungkan menggunakan pipa elastis.



 Minyak hidrolis dari reservoir melalui pipa ke master silinder melalui saluran penghubung (pipe joint). Pada saat handel kopling diinjak, tenaganya dipindahkan ke push rod dan mendorong unit plunyer bergerak kearah kiri. Gerakan ini melawan pegas pengembaali plunger (return spring) dan menekan minyak hidrolis keluar dari master silinder melalui ujung sebelah kiri, masuk ke pipa penghubung menuju ke silinder kopling.
Karena sesuatu penyebab, jumlah minyak hidrolis tentu akan berkurang khususnya karena kebocoran atau katup check kotor atau macet. Untuk menjaga agar minyak hidrolis dalam sistem tetap jumlahnya, maka perlu penambahan.Penambahan minyak hidrolis ini diambil dari minyak persediaan direservoir. Caranya, saat unit plunger bergerak kekanan saat pedal kopling dilepas, maka minyak dari reservoir akan masuk kesistem melalui katup check ( check valve ).
Dengan demikian minyak hidrolis pada sistem akan tetap terjaga kuantitasnya. Berkurangnya minyak hidrolis dalam sistem operasional kopling hidrolis akan menyebabkan langkah tekan pedal kopling berkurang, atau kemungkinan gerakan pedal tidak tersalurkan hingga ke tuas pembebas kopling.
 Bila ini terjadi maka fungsi kopling tidak dapat dilaksanakan, berarti proses pemutusan hubungan tenaga dari mesin ke sistem pemindah tenaga tidak dapat dilaksanak an, dan tenaga mesin akan selalu terhubung tidak dapat diputuskan oleh kopling.
Silinder kopling
Silinder kopling  kopling berfungsi merubah tenaga hidrolis pengoperasian kopling menjadi tenaga mekanik, untuk mendorong tuas pembebas kopling. Tekanan minyak hidrolis dari master silinder diteruskan melalui pipa dan masuk ke silinder kopling (dari ujung sebelah kanan) mendorong piston silinder kopling dan diteruskan ketuas pembebas kopling melalui push rod .



Pada silinder kopling dilengkapi dengan baut bleeding ( bleeder plug ) yang berfungsi untuk mengeluarkan udara dari sistem hidrolis. Seperti diketahui bila sistem hidrolis kemasukan udara, maka sistem akan terganggu  kerjanya.

Hal ini karena saat terjadi penekanan, maka tekanan tersebut mengkompresikan udara tersebut baru menekan minyak.Bila jumlah udaranya banyak maka terjadi penekanan dari master silinder, namun piston silnder kopling tidak bergerak.Oleh karena itu udara harus dikeluarkan dari sistem hidrolis.

 Pada silinder kopling juga dilengkapi dengan boot, yaitu karet penutup yang elastis untuk mencegah kotoran masuk kesilinder kopling. Karet penutup ini sangat penting mengingat posisi silinder kopling berada dibawah kendaraan, yang tentunya sangat banyak berbagai kotoran dapat mengenainya.

 Kotoran tentu akan menyebabkan kerusakan, bila sampai masuk kesilinder kopling. Sistem pengoperasian kopling untuk kendaraan berat seperti bus, truk, atau alat berat lainnya,  sering dilengkapi dengan boster. Boster adalah unit perlengkapan yang dipergunakan untuk meringankan tenaga untuk mengoperasikan kopling.Perlengkapan ini dioperasikan menggunakan kevacuman, pada mesin diesel biasanya diambil dari pompa vacum yang dipasang pada sisi belakang alternator.



BAB III
Pembongkaran, pemeriksaan dan pemasangan kopling

A.    Pembongkaran kopling
Lepaskan transmisi dari mesin
Lepaskan penutup kopling
A.       Berikan tanda-tanda pada penutup kopling dan roda gaya
B.      Kendorkan baut-baut sekali putar secara merata demikian sehingga pegas penegang menjadi pembebas
C.       Lepaskan baut-baut pengikat ,kemudian penutup kopling dan koplingnya
Catatan: jangan menjatuhkan pelat kopling
Lepas bantalan pembebas dengan hub.garpu dan karet pelindung debu dari transmisi
A.       Lepas klip dan tarik bantalan pembebas dengan hub
B.      Lepas pegas penegang
C.       Lepas garpu dari karet pelindung debu

B.    Pemeriksaan kopling
Periksa plat kopling dari keausan atau kerusakan
A.       Menggunakan jangka sorong, ukurlah kedalaman paku keeling.
B.      Kedalaman kepala paku keeling minimum: 0,3 mm (0,012 in)
C.       Bila ada kelainan gantilah plat kopling.
Periksa keolengan plat kopling
A.       Menggunakan dial gauge , ukurlah keolengan palat kopling
B.      Keolengan maksimum: 0,8 mm (0,031 inc)
C.       Bila keolengan berlebihan, gantilah plat kopling.
Periksa keolengan roda gaya (flywheel)
A.       Menggunakan dial gauge ukurlah keolengan roda gaya.
B.      Keolengan maksimum: 0,1 (0,004 in)










Periksa bantalan pilot
Putar bantalan dengan tangan, sambil memberikan tekanan aksial .Bila bantalan macet atau terasa berat, ganti bantalan pilot.
Catatan: bantalan dilumasi secara permanen dan tidak memerlukan pembersihan atau pelumasan kembali.
Bila pelu ganti bantalan pilot
Periksa pegas diapragma dari keausan 
Menggunakan jangka sorong ,ukur kedalam dan lebar keausan pegas diapragma .
Limit:   kedalaman : 0,6 mm (0,024 in)
             Lebar          : 0,5MM  (0,197 in)
Periksa bantalan pembebas
A.       Putar bantalan dengan tangan, sambil memberikan tekanan aksial. Bila bantalan macet atau terasa berat, ganti bantalan pembebas.
B.      Catatan: bantalan dilumasi secara permanen dan tidak memerlukan pembersihan atau pelumasan kembali.

C.    Pemasangan unit kopling
1.                              Pasang plat kopling pada roda gaya
2.                              Pasang tutup kopling
A.       Tepatkan tanda pada tutup kopling dan roda gaya
B.      Kencangkan baut pengikat dengan rata dalam beberapa tahap ,sampai tutup kopling terduduk dengan baik
C.       Momen  : 195 kg-cm (14 ft-1B ,19 n.m)
3.      Periksa kerataan ujung pegas diapragma
4.      Bila perlu <setel pegas
5.      Oleskan gemuk molybdenum dishulpide thium base atau gemuk mp
6.      Pasang karet pelindung debu ,garpudan bantalan pembebas dengan hub pada transmisi
A.       Pasang karet pelindung debu dan garpu pembebas
B.      Pasang pegas penengang
C.       Pasang klip pengikat untuk megamankan bantalan dengan hub pada transmisi.
7.      Pasang transmisi








BAB IV
Pemeliharaan dan penyetelan unit kopling dan komponen pengoperasian

A.pemeliharaan unit kopling dan komponen pengoperasian
Pemeliharaan atau sering disebut dengan maintenace bertujuan untuk menjaga kinerja suatu komponen kendaraan tetap baik, dan mencegah atau menghindari terjadinya kerusakan pada komponen tersebut.Hal ini tentunya juga diperlukan terhadap unit kopling dan komponen pengoperasiannya.  Hal ini mengingat fungsi dari unit kopling dan komponen pengoperasiannya sangat penting bagi lajunya kendaraan bermotor, dan terjadinya kerusakan pada sistem ini akan berpengaruh terhadap kinerja kendaraan secara menyeluruh. Proses perawatan unit kopling dan komponen pengoperasiannya sebenarnya tidak terlalu sulit, yaitu melakukan penyetelan dan mengidentifikasi beberapa gejala yang menunjukkan bahwa unit kopling dan komponen pengoperasiannya mengalami permasalahan. Penyetelan merupakan prosedur agar suatu sistem dapat bekerja secara optimal.
Proses perawatan dan penyetelan mekanisme kopling sistem mekanis.
Proses penyetelan kopling yang perlu dilakukan adalah menyetel kebebasan pedal kopling, yaitu saat pedal tidak diinjak sampai mulai menekan. Fungsi kebebasan kopling ini dimaksudkan agar saat pedal kopling dilepas, unit pengoperasian kopling khususnya bantalan tekan  tidak menyentuh unit kopling yang berputar bersama mesin. Sehingga akan mengurangi kerja bantalan tekan dan mengurangi kemungkinan terjadinya gesekan. Setiap kendaraan berbeda-beda, maka sebaiknya berapa besarnya kebebasan pedal kopling dilihat pada buku manualnya. Perawatan dan penyetelan yang perlu dilakukan terhadap unit kopling sistem mekanik adalah memberi pelumasan dan melakukan penyetelan.



Pada bagian kait perlu dilumasan menggunakan greeze , untuk menghindarkan keausan pada ujung-ujung kabel kopling. Pada bagian-bagian yang ditujunjuk pada gambar tersebut terjadi penggeseran dengan pembebanan, sehingga kemungkinan terjadi keausan cukup tinggi. Penyetelan yang perlu dilakukan adalah menyetel kebebasan pedal kopling. Untuk berapa besar kebebasan pedal kopling, sangat bervariasi antar merk kendaraan.
Oleh karena itu, perlu melihat spesifikasi kendaraan yang akan distel, dalam buku manual. Cara penyetel annya untuk yang sistem mekanik, adalah sebagai berikut:
Siapkan alat yang diperlukan
Ukur kebebasan pedal kopling yang ada.
Bandingkan dengan ukuran spesifikasi kendaraan tersebut.
Bila tidak cocok, kendorkan mur pengunci pada ujung kabel kopling.
Kendorkan mur penyetel bila jarak kebebasan lebih kecil atau keraskan  mur penyetel bila jarak kebebasan lebih besar dari spesifikasi.
Ulangi langkah 2 dan 3 sampai diperoleh ukuran kebebasan yang sesuai dengan spesifikasi.
Uji hasil penyetelan dengan menjalankan kendaraan.Bila belum baik, ulangi langkah 5, 2 dan 3, hingga diperoleh hasil yang baik.
Bersihkan kendaraan dan alat yang dipergunakan.

B.    Proses perawatan dan penyetelan mekanisme kopling sistem hidrolis
Unit kopling dan komponen operasional dengan sistem hidrolis pemeliharaannya agak lebih rumit dibandingkan yang sistem mekanik.Namun demikian masih tergolong sederhana dan mudah.Dalam melakukan pemeliharaan, perlu memeriksa kondisi minyak hidrolis baik kualitas maupun kuantitasnya.  Kualitas terkait dengan berapa lama minyak tersebut telah digunakan, yaitu dengan melihat jumlah kilometer perjalanannya atau dapat juga dilihat dari warna minyak hidrolis.Bila sudah berwarna gelap, berarti minyak sudah waktunya diganti.Ini merupakan salah satu unsur pemeliharaan berkala.Bila sudah pada waktu pengantian, maka minyak perlu diganti dengan yang baru.
Prosedur penggantian minyak hidrolis kopling adalah sebagai berikut:
Siapkan bahan dan alat yang diperlukan minyak hidrolis yang baru, kunci bleeding, slang elastis kecil, dan penampung minyak hidrolis.
Kendorkan baut bleeder
Pasang pipa elastis diujung baut bleeder dan ujung lainnya ke penampung minyak hidrolis.
Tekan pedal kopling beberapa kali sampai dengan minyak yang direservoir habis.
Tuangkan minyak hidrolis yang baru.
Tekan kembali pedal kopling, hingga minyak yang keluar dari pipa elastis keluar minyak yang baru. Jaga minyak yang direservoir agar tidak kehabisan.
Saat diketahui yang keluar pada pipa elastis sudah minyak yang baru, pedal kopling pertahankan pada posisi tertekan.
Keraskan baut bleeder, dan pompalah padal kopling.
Tunggu beberapa saat, dan coba tekan pedal kopling.Bila ringan tidak menggerakan tuas pembebas kopling, berarti sistem kemasukan udara.
Maka lakukan pemblidingan terhadap sistem kopling sampai udara keluar dari sistem.
Ulangi langkah 9).Hingga diperoleh penekanan yang baik.
Tambahkan minyak hidrolis pada reservoir hingga batas maksimum, dan pasang tutup reservoir.
Bersihkan alat dan perlengkapan yang telah dipergunakan. Selanjutnya  proses penyetelan kopling dengan pengoperasian sistem hidrolis, dengan langkah sebagai berikut:
A.       Siapkan alat dan perlengkapan yang diperlukan
B.      Menyetel kebebasan pedal kopling, seperti terlihat pada gambar 25 berikut ini.


C.       Ukur kebebasan yang ada, sebelum distel.
D.      Hasilnya bandingkan dengan data pada buku service manual
E.       Bila sama, tidak perlu dilakukan penyetelan.
F.       Bila beda lakukan penyetelan pada push rod master silinder.
G.      Penyetelan kebebasan bantalan tekan
Ukur kebebasan yang ada, sebelum distel
Hasilnya bandingkan dengan data pada buku service manual
Bila sama, tidak perlu dilakukan penyetelan.
Bila beda lakukan penyetelan pada push rod silinder kopling.


D.gejala kerusakan kopling.
Gejala-gejala berikut ini menandakan bahwa terjadi kesalahan pada rangkaian kopling/kopling set (clutch assembly)
1.      Kopling selip
2.      Bergetar
3.      Gerakan kendaraan yang mengejut
4.      Suara berisik yang tidak lazim
5.      Tidak ada gerakan
Dari gejala-gejala di atas dapat dianalisis faktor penyebab, dan proses perawatan atau perbaikannya.

E.gejala-gejala penyebab, perawatan, dan perbaikan
1.      Kopling slip
A.       Gerak bebas pedal kopling stel kebebasan berlebihan pedal kopling
B.      Terdapat oli pada permukaan disc bongkar dan bersihkan
C.       Permukaan disc bergelombang bongkar dan gerinda/ ganti
D.      Pegas kopling lemah bongkar dan ganti
E.       Kabel kopling berkarat  lepas beri oli  lepas dan ganti
F.       Kapas kopling habis bongkar dan ganti
2.      Kopling bergetar
A.       Permukaan disc mengkilat perbaiki/ganti
B.      Terdapat oli pada plat bongkar dan bersihkan kopling atau ganti
C.       Dreg lager menggeser bongkar dan lumasi atau ganti
D.      Pegas kopling lemah bongkar dan ganti
E.       Kelingan kampas lepas bongkar dan ganti
F.       Kontak permukaan disc bongkar dan gerinda rusak atau ganti
G.      Periksa  dudukan mesin  dan transmisi ganti atau rusak
3.      Gerakan kendaraan yang terlalu kecil
A.       Kebebasan pedal kopling stel kebebasan pedal kopling mengejut
B.      Keausan pada sambungan periksa dan ganti pengoperasian kopling
C.       Kabel kopling memanjang  periksa dan ganti
D.      Minyak rem habis  periksa dan isi
4.      Suara berisik
A.       Dreg lager rusak bongkar dan ganti yang tidak lazim
B.      Pilot bearing rusak bongkar dan ganti
C.       Kebebasan pedal kopling stel kebebasan berlebihan pedal kopling
5.      Tidak ada gerakan
A.       Plat kopling habis bongkar dan ganti
B.      Kebebasan pedal kopling stel kebebasan pedal kopling
C.       Baut pemegang unit rumah bongkar dan keraskan kopling kendor










No comments: