LAPORAN
PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)
SISTEM
KOPLING DI DIEALER MITSUBISHI MOTOR
Jl. Lintas Timur Sumatra Unit.II Tulang Bawang
DISUSUN OLEH
NAMA : EKO
PRASETYO
NISN :
9962436274
SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN (SMK)AL IMAN 2 BANJAR AGUNG
KABUPATEN TULANG BAWANG
TAHUN DIKLAT 2013/2014
LAPORAN
PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)
SISTEM KOPLING DI DIEALER MITSUBISHI MOTOR
Jl. Lintas Timur Sumatra Unit.II Tulang Bawang
Diajukan
Sebagai Persyaratan
Mengikuti
Ujian Sekolah / Ujian Nasional ( US / UN )
SMK AL IMAN
2 Tahun Ajaran 2013 / 2014
DISUSUN OLEH
NAMA : EKO
PRASETYO
NISN :
9962436274
KELAS:2 MO 1
BIDANG KEAHLIAN :MEKANIK OTOMOTIF
SMK AL IMAN
2TULANG BAWANG
DINAS
PENDIDIKAN KABUPATEN TULANG BAWANG
TAHUN 2013/2014
LAPORAN
PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)
BREAKE ALL (SISTEM REM) DI DIEALER MITSUBISHI MOTOR
Jl. Lintas Timur Sumatra
Unit.II Tulang Bawang
Telah di uji dan di syahkan Pada :
Hari :..............................
Tanggal :..............................
Guru Pembimbing Pembimbing DU / DI
SMK AL IMAN2 PT. Budi Berlian
Motors
.............................................. .................................................
Mengetahui
Kepala SekolahSMK ALIMAN 2
MULYADI MURAD
NIP :
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah yang
maha Esa, atas berkat
dan rahmatnya kami dapat menyelesaikan laporan hasil PRAKERIN.
Laporan ini kami buat setelah melaksanakan PRAKERIN di sebuah
PT yaitu di PT. Budi Berlian Motors. Kami berusaha semaksimal mungkin untuk
menyusun laporan ini,kami mohon maaf apabila masih ada kekurangan di dalam
bahasa dan penyusunannya karna kami masih dalam tahap pembelajaran.
Tidak lupa pula kami ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Ir.Mulyadi murad selaku kepala sekolah SMK AL IMAN
2
2. Bapak Sugiono,A,Md selaku ketua panitia PRAKERIN.
3. Ibu
Septriani selaku
pembimbing PRAKERIN.
4. Bapak /Ibu dewan guru SMKAL IMAN
2.
5. Bapak/Ibu staf tata usaha (TU) SMK AL IMAN
2
6. Bapak HASRJUDDIN selaku pimpinan PT. Budi Berlian
Motors.
7. Bapak KHOLID HUSEN selaku work shop Industri di PT. Budi Berlian Motors
Yang telah membantu serta membimbing kami selama melaksanakan
PRAKERIN dan penyusunan laporan sehingga dapat tersusun.
Demikianlah mudah-mudahan ilmu yang kami dapatkan selama
PRAKERIN dapat bermanfaat dan pembelajaran untuk masa depan kami.
Banjar Agung, 10 April 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.....................................................................................................
HALAMAN
PENGESAHAN.......................................................................................
KATA PENGANTAR...................................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................................
BAB I
: PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Pelaksanaan Praktik Industri.....................................................
B.
Tujuan Pelaksanaan
Praktik Industri.................................................................
BAB II :
KEGIATAN PELAKSANAAN PRAKERIN
A. Program Umum.......................................................................................................
1.
Sejarah berdirinya perusahan........................................................................
2.
Manajemen Umum Industri..........................................................................
a.
Struktur Organisasi.................................................................................
b.
Hubungan Kerja Dengan Perusahaan Lain.............................................
c. Bengkel ..................................................................................................
B. Program Khusus......................................................................................................
1. Senam Pagi...................................................................................................
2. Membersihkan kunci....................................................................................
3. Sekiping.......................................................................................................
C.
Laporan Hasil Praktik........................................................................................
BAB III PEMBONGKARAN.PEMERIKSAAN,
PEMASANGAN ...............
A.
Pembongkaran……………………………………………………………...
B.
Pemeriksaan………………………………………………………………..
C.
Pemasangan………………………………………………………………..
BAB IV PEMELIHARAAN.PENYETELAN.PENGOPRASIN.......................
A.pemeliharaan...................................................................................................
B.penyetelan.......................................................................................................
C.pengoperasian..................................................................................................
D.gejala
kerusakan kopling……………………………………………………
E.gejala-gejala penyebab, perawatan, dan
perbaikan…………………………………
BAB VI
PENUTUP………………………………………………………………
A.kesimpulan…………………………………………………………………...
B.saran…………………………………………………………………………
C.lampiran………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
Praktik kerja industri( PRAKERIN ) wajib dilaksanakan oleh
siswa/siswi karna di dalam kurikulum pendidikan kejuruan. Di mana terdapat
program yang dilaksanakan di luar sekolah
yaitu PRAKERIN. Setelah melaksanakan PRAKERIN tersebut siswa/siswi di wajibkan
untuk membuat serta menyusun laporan praktik yang dilaksanakan selama 3 bulan.
Banyak manfaat yang kami dapatkan dalan kegiatan PRAKERIN
ini, terutama untuk mengolah mental siswa/siswi sehingga bisa melatih dirinya
sebagai pekerja yang bertanggung jawab dalam pekerjaannya dan menjadi bekal
untuk masa depannya.
LATAR BELAKANG
PELAKSANAAN
PRAKTIK INDUSTRI
A.DASAR PELAKSANAAN
Dasar pelaksanaan
Praktik Kerja Industri (PRAKRIN) siswa kelas XI (dua) SMK AL IMAN 2, yaitu :
a.
Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Edisi
Tahun 2013/2014.
b.
GBPP beserta
Petunjuk pelaksanaanya.
c.
Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan tahun 2013 dan KTSP.
d.
Program Kerja dan Kalender Pendidikan SMK AL IMAN 2 Tahun Pelajaran 2013 / 2014.
B. TUJUAN PELAKSANAAN PRAKTIK INDUSTRI
a.
Mengembangkan diri secara optimal dengan
memanfaatkan kelabihan diri serta memperbaiki kekurangannya.
b.
Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab
atas perilaku, perbuatan dan pekerjaannya.
c.
Menunjukkan Kemampuan Berfikir logis, kritis,
kreatif dan inovatif dalam pengambilan keputusan.
d.
Menunjukkan
kemampuan budaya belajar untuk pemberdayaan
e.
Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan
masalah komplek
f.
Menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran
jasmani serta kebersihan lingkungan.
g.
Berkomunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan
santun.
h.
Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam
pergaulan dimasyarakat.
i.
Menguasai kompetansi program keahlian dan
kewirausahaan baik untuk memenuhi tuntutan dunia kerja maupun untuk mengikuti
pendidikan tinggi sesuai dengan kejuruannya
C.TUJUAN PENULISAN LAPORAN
a.
Siswa dapat mengumpulkan data yang diperlukan untuk
memyusun laporan Praktik Kerja Industri (penulisan laporan).
b.
Siswa mampu mencari alternatif pemecahan masalah
kejuruan sesuai dengan program studi pilihannya secara lebih luas dan mendalam
yang dituangkan dalam karya tulis / laporan praktik industri.
c.
Siswa mempunyai pengetahuan, kemampuan dan
keterampilan menyusun karya tulis/laporan Praktik Kerja Industri sesuai dengan ketentuan.
D.SASARAN DAN RUANG LINGKUP
a.
Sasaran
Sasaran
Praktik Kerja Industri adalah pribadi siswa memiliki seperangkat
1.
Pengetahuan
2.
Keterampilan
3.
Sikap dan etos kerja
4.
Sesuai dengan profesi/program keahlian yang
diperoleh.
b.
Ruang lingkup
Jenis
pelaksanaan Praktik industri, dilaksanakan dalam 3 tahap:
1)
Tahap orientasi dan observasi tentang situasi dan
kondisi tempat praktik.
2)
Tahap Pelaksanaan Praktik.
3)
Tahap penyusunan karya tulis dan penilaian
jurnal/laporan kegiatan program sistem ganda.
BAB II
KEGIATAN
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI
A. PROGRAM UMUM
1.
SEJARAH BERDIRINYA PERUSAHAAN
Bermula
dari sebuah keinginan untuk mempermudah dalam pengadaan unit sendiri dalam
memenuhi kebutuhan akan kendaraan angkutan baik yang kelas medium maupun kelas
light truck. Kami dari sebuah perusahaan produksi yang telah berdiri sejak 40
tahun silam bergerak dibidang pengolah tapioca yang berbahan baku singkong yang
menjadi tanaman andalalan masyarakat lampung setelah padi.Kemudian saat ini
telah merambah ke pengolahan minyak sawit, yang didukung olehperkubunan sawit
sendiri dan bermitra dengan masyarakat, bahkan hingga pengolahan karet
mentahdan juga didukung oleh perkebunan sendiri juga.Perusahaan tersebutbernama
PT. Sungai BudiGroup, atau lebih dikenal CV. Bumi Waras (BW)dan Oleh sebab
perusahaan kami membutuhkanbanyak armada untuk memenuhi kebutuhan angkutan,
sehingga munculahgagasan untuk mendirikan anak perusahaan yang bergerak
dibidang otomitif sehingga terciptalah perusahaan yang diberinama PT
BUDI BERLIAN MOTOR.
Demikianlah
sedikit sejarah terbentuknya PT. Budi Berlian Motor, yang telahberkecimpung
didunia otomotiv lebih dari delapan tahun, dan telah memiliki Tiga cabang dan
lebihdari sepuluh showroom pendukung di Lampung.Sebagai kata akhir kami mohon
do’a dan dukungan
agar kami lebih maju dalam melayani masyarakat
membangun bersama, terima kasih.
2.
Struktur Organisasi
Organisasi
merupakan aktivitas atau kerjasama antara satu atau lebih bagian untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.untuk mencapai tujuan tersebut dalam organisasi
harus terjalin kerjasama dalam menyelesaikan permasalahan yang ada sehingga
perusahaan harus memiliki organisasi yang terstruktur dengan baik.Dengan adanya
struktur organisasi setiap bagian dapat mengetahui dimana posisinya dalam
perusahaan, sehingga dapat melakukan aktivitas sesuai dengan tugas dan
tanggungjawab yang dibebankan kepadanya.Struktur Yang ditetapkan oleh PT. Budi
Berlian Motor Tulang Bawang.
PT.BUDI BERLIAN MOTOR TULANG BAWANG
|
||||||||||||||||||||||
DIREKTUR
|
||||||||||||||||||||||
HERMANTO BUDIMAN
|
||||||||||||||||||||||
GENERAL ASS MANAGER
|
BRANCH MANAGER
|
|||||||||||||||||||||
DOMI SUDADI, SE
|
HASRAJUDDIN
|
|||||||||||||||||||||
SERVICE COORDINATOR
|
||||||||||||||||||||||
ENDIN SAPRUDIN
|
||||||||||||||||||||||
SERVICE HEAD
|
||||||||||||||||||||||
SUHARYANTO
|
||||||||||||||||||||||
INSTRUCTURE
|
W/S CHIEF
|
FR CHIEF
|
CS CHIEF
|
|||||||||||||||||||
CHOLID HUSEN
|
CHOLID H
|
SUHARYANTO
|
SUHARYANTO
|
|||||||||||||||||||
SUHARYANTO
|
||||||||||||||||||||||
F CHECKER
|
BOOK/MWS
|
FRONTLINE
|
ADM SVC
|
CS TEAM
|
||||||||||||||||||
CHOLID H
|
SUHARYANTO
|
BAYU APRIYANTO
|
RENI TRI U
|
FAJAR SAPUTRI
|
||||||||||||||||||
FAJAR SAPUTRI
|
HESY W
|
|||||||||||||||||||||
LEADER I
|
LEADER II
|
|||||||||||||||||||||
DWI HARDIYANTO
|
TYAS HARYANTO
|
|||||||||||||||||||||
MEKANIK
|
MEKANIK
|
TOOL
|
OILMAN
|
WASHING
|
DRIVER
|
|||||||||||||||||
HARSOYO ADI S
|
UNDANG SUNARYA
|
BAMBANG S
|
BAMBANG S
|
-
|
-
|
|||||||||||||||||
AMIRUDIN
|
IWAN SETIAWAN
|
|||||||||||||||||||||
IRWAN ERDIKA S
|
JONI IRAWAN
|
|||||||||||||||||||||
KHOIRUL ANWAR
|
||||||||||||||||||||||
3. Deskripsi Jabatan
Berikut ini
akan penulis uraikan tugas dan tanggung jawab, serta wewenang bagian-bagian penting dalam struktur
organisasi PT. Budi Berlian Motor Tulang Bawang :
a.
Branch
Manager
Tugas dan Tanggung jawab :
1.
Melakukan kegiatan pengelolaan cabang dibidang
penjualan, administrasi, servis serta mengoptimalkan sumber daya yang ada dalam
usaha pencapaian target.
2.
Meningkatkan produktivitas/performance cabang serta kepuasan pelanggan.
Wewenang :
1.
Memberikan diskon dan komisi sesuai dengan regulasi
yang ada.
2.
Menetapkan kebijakan tata tertib cabang yang sesuai
dengan kondisi cabang.
3.
Mengusulkan promosi, transfer, demosi, training atau
PHK karyawan bawahannya.
a. Kepala Bengkel (Workshop
Head)
Tugas dan Tanggung jawab :
1. Menjaga
dan meningkatkan mutu pelayanan bengkel (dan performance jajaran personel bengkel).
2. Mengontrol
stock gudang bengkel (parts) sesuai
dengan target service rate.
3. Pembinaan
dan pengembangan personel bengkel.
4. Mengevaluasi
pelaksanaan sistem dan prosedur bengkel.
5. Memantau
pengelolaan limbah padat, cair, & gas di bengkel
Wewenang :
1. Memutuskan
pemberian/penolakan diskon untuk customer/Perjanjian Kerja Sama sesuai Standard Operating Procedure (SOP).
2. Menentukan
penggunaan kendaraan operasional servis cabang (Home Service).
3. Menegur,
mengarahkan dan memberikan reward and
punishment kepada karyawan bawahannya.
b. Instruktur Servis (Service Instructor)
Tugas:
1.
Mengembangkan technical
skill dari mekanik,
2.
Menganalisa dan Mengontrol kebutuhan equipment, tools, dan SST
c. Service Advisor
Tugas dan Tanggung jawab :
1.
Bertanggung jawab melayani kebutuhan pelanggan yang
datang dan keluar bengkel dengan
mendengarkan, menganalisa, dan menjelaskan tentang kerusakan kendaraan,
2.
Melayani pelanggan, yaitu menganalisa kerusakan dan
memeriksa kendaraan, serta menjelaskan hasil pemeriksaan pada pelanggan.
3.
Memasukkan data keluhan pelanggan mengenai kondisi
kendaraan pelanggan ke komputer.
4.
Membuat Perintah Kerja Bengkel ( PKB ).
5.
Membuat penawaran dari pekerjaan perbaikan kendaraan atau
estimasi biaya dan waktu perbaikan pada pelanggan.
6.
Memeriksa kendaraan yang telah diperbaiki, apakah
sesuai dengan Perintah Kerja Bengkel ( PKB ).
7.
Melakukan test drive dan memeriksa keberadaan parts
bekas di dalam kendaraan.
8.
Menyerahkan kembali kendaraan pada pelanggan dalam
keadaan bersih berikut parts bekas sesuai dengan Form Pemeriksaan Kendaraan (
FPK ).
9.
Mengingatkan pelanggan untuk melakukan perawatan
berkala berikutnya pada saat selesai perawatan / perbaikan.
Wewenang :
1.
Melakukan biaya
perbaikan dan waktu perbaikan.
2.
Menentukan harga dan memberikan diskon pada customer
untuk perbaikan kendaraan sesuai standar yang ditetapkan.
3.
Memutuskan kendaraan boleh keluar atau tidak setelah
diperbaiki.
d. Administrasi Servis (Service Administration)
Tugas dan
Tanggung jawab :
1.
Mencetak kontrak kerja untuk Perjanjian Kerja Sama
(PKS) sesuai dengan kesepakatan yang telah disetujui Workshop Head.
e. Front Chief
Tugas dan Tanggung jawab :
1.
Mengawasi kerja mekanik sesuai PKB dan flate rate yang ditetapkan.
2.
Membantu menyelesaikan persoalan yang dihadapi mekanik,
dengan menjelaskan cara “ Trouble
Shooting “.
3.
Memeriksa hasil kerja mekanik sesuai dengan PKB.
4.
Menjelaskan pada pelanggan tentang kondisi kendaraan
yang sedang diperbaiki.
5.
Melakukan test drive terhadap kendaran yang telah
selesai diperbaiki.
Wewenang :
1.
Mendistribusikan
pekerjaan pada mekanik.
2.
Menolak / menerima usulan penggantian parts setelah dikonfirmasikan ke Service Advisor.
3.
Mekanik
Tugas dan Tanggung jawab :
1.
Mengerjakan perbaikan / perawatan kendaraan sesuai
perintah yang ada pada PKB, sesuai dengan standar pengerjaan dan standar K3
yang berlaku.
2.
Mencatat pekerjaan yang dilakukan di kolom PKB dan
mencatat waktu kerja (waktu mulai dan waktu penyelesaian pekerjaan) pada kertas
kerja atau Check sheet yang berlaku
untuk menentukan flate rate.
3.
Menginformasikan kerusakan yang ditemukan diluar PKB
pada Foreman / Karu untuk ditindak
lanjuti.
4.
Memeriksa ulang hasil kerjanya dan menyerahkan PKB yang
telah diisi kepada Kepala Regu / Foreman
untuk diperiksa.
5.
Memelihara (menjaga kebersihan dan kelengkapan)
peralatan kerja, menjaga kerapian dan kebersihan tempat kerjanya.
B. HUBUNGAN KERJA
PT. Budi Berlian Motor
merupakan Autorized Dealer Mitsubishi dengan PT. Kramayudha Tiga Berlian Motors
sebagai ATEM (Agen Tunggal Pemegang Merek) Mitsubishi di indonesia.
|
1
|
9
|
8
|
3
|
2
|
4
|
5
|
10
|
11
|
12
|
13
|
14
|
15
|
16
|
17
|
18
|
|
20
|
19
|
6
|
7
|
Keterangan
1.
Pos Satpam
2.
Parkir karyawan
3.
Sorum
4.
Separe part
5.
Tempat sevice
6.
Mes mekanik
7.
Mes mekanik
8.
Kantin
9.
Mushola
10.
WC
11.
Gudang separe part
12.
Ruang Oli
|
13.
Tools (Ruang Peralatan)
14.
Ruang perbaikan mesin
15. Mushola
16. Ruang Ganti
17. Ruang Makan
18. Ruang
Pendidikan
19. Tempat
Penggantian Oil All
20. Steam
Stop
Parkir Service
Test
Driver
|
C.PROGRAM KHUSUS
1. Senam Pagi
Sebelum
melakukan kegiatan dan bekrja di PT. Budi Berlian Motors para karyaawan beserta mekanik diwajibkan untuk mengikuti senam
kecuali yang bertugas. Senam tersebut dilakukan sebelum jam kerja yaitu pada
jam 7.35 WIB sampai selesai.
Setelah selesai senam dilanjutkan dengan Do’a untuk
mendapat kelancaran dan kemudahan dalam bekerja.
2. MEMBERSIHKAN
KUNCI
Membersihkan kunci
dilaksanakan sebelum jam kerja dan
dilakukan sebelum jam pulang kerja, diamana para mekanik tersebut sudah diberi tugas dan tempat masing-masing yang harus mereka
bersihkan. Kegiatan ini berfungsi untuk menjaga kebersihan dan mejaga kunci” KEDIdan peralatan lainnya.
3.
SEKIPING
Sekiping adalah aktifitas yang di laksanakan sebelum pulang kerja yaitu membersihkan
seluruh areal pcv atau areal service guna untuk menjaga dan merawat areal bengkel
untuk menjaga sesuai prosedur yang di lakukan atau tata tertib di areal bengkel
C.LAPORAN HASIL PRAKERIN
LANDASAN TEORI
Pengertian dan fungsi kopling
Kopling adalah satu bagian
yang mutlak di perlukan pada mobil-mobil bensin, diesel dan jenis lainnya di
mana penggerak utamanya di peroleh dari hasil pembakaran di dalam silinder
mesin.
1. Fungsi kopling
a. Untuk
memutus dan menghubungkan putaran dari dari flywheel ke poros input transmisi
b. Untuk
memperlembut perpindahan gigi (1,2,3,4,5,r)
c. Untuk
memungkinkan kendaraan tidak berjalan pada saat mesin hidup dan gigi
perseneling tidak pada posisi netral.
Beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh sebuah kopling adalah:
1. Mampu
menahan adanya kelebihan beban.
2. Mengurangi
getaran dari poros penggerak yang diakibatkan olehgerakan dari elemen lain.
3. Mampu
menjamin penyambungan dua poros atau lebih.
4. Mampu
mencegah terjadinya beban kejut.
Jenis-jenis
kopling
Menurut konstruksi
dan cara kerjanya ,kopling pada automobile dapat di bedakan menjadi beberapa
macam antara lain:
Koplling gesek (fraction
clutch)
A. Kopling
gesek plat tunggal(single plate
clutch)
B. Driven
plate
(juga dikenal sebagai
piringan kopling, pelat kopling atau friction disc /piringan gesek, atau kanvas
kopling). Plat kopling bagian tengahnya berhubungan slip dengan poros
transmisi. Sementara ujung luarnya dilapisi kampas kopling yang pemasangannya
di keling.
C. pressure plate(plat penekan) dan
rumahnya,
Unit ini yang
berfungsi untuk menekan/menjepit kampas kopling hingga terjadi perpindahan
tenaga dari mesin ke poros transmisi.untuk kemampuan menjepitnya, plat tekan
didukung oleh pegas kopling. Pegas kopling paling tidak ada dua macam, yaitu
dalam bentuk pegas coil dan diafragma atau orang umum
menyebutnya sebagai matahari. Kontruksinya seperti terlihat pada berikut ini.
D.Clutch release atau throwout bearing
Unit ini berfungsi
untuk memberikan tekanan yang bersamaan pada pressure plate lever dan
menghindarkan terjadinya gesekan antara pengungkit dengan pressure plate lever
untuk pegas coil. Sedangkan yang pakai pegas difragma langsung keujung pegas.
E. Throwout lever/clutch fork/plate lever
Berfungsi untuk
menyalurkan tenaga pembebas kopling.plat kopling dipasang diantara fly wheel
dengan pelat tekan, dan bagian tengahnya dihubungkan dengan poros transmisi
dengan sistem sliding. Dengan demikian prinsip dasar bekerjanya kopling gesek
dengan plat tunggal yang banyak digunakan pada kendaraan roda empat ini.
Kopling gesek plat
ganda
Kopling gesek plat
ganda banyak digunakan pada kendaraan ringan seperti sepeda motor dan dalam
kerjanya tercelup di dalam oli mesin.
Konstruksi kopling
gesek plat ganda menggunakan dua jenis plat, yaitu plat gesek dan plat kopling.
Plat gesek tanpa lapisan kanvas, seluruhnya dari logam. Sedangkan plat kopling
pada bagian yang bersentuhan dengan plat gesek dilapisi dengan kanvas pada
kedua sisinya. Jumlah dan lebar plat sangat ditentukan besarnya tenaga yang
akan dipindahkan.Rangkaian kopling tersebut terdiri dari satu plat tekan yang
ditekan oleh 4 sampai 6 buah pegas kopling.
A.komponen utama
kopling
1. Roda
penerus
Selain sebagai
penstabil putaran motor,roda penerus juga berfungsi sebagai dudukan hampir
seluruh komponen kopling.
2. Pelat
kopling
Kopling berbentuk
bulat dan tipis terbuat dari plat baja berkualitaas tinggi. Kedua sisi plat kopling
dilapisi dengan bahan yang memiliki koefesien gesek tinggi. Bahan gesek ini
disatukan dengan plat kopling dengan menggunakan keeling (rivet).
3. Pelat
tekan
Pelat tekan kopling
terbuat dari besi tuang.pelat tekan berbentuk bulat dan diameternya hampir sama
dengan diameter plat kopling. Salah satu sisinya (sisi yang berhubungan dengan
plat kopling) dibuat halus, sisi ini akan menekan plat yang berhubungan dengan
plat kopling) dibuat halus, sisi ini akan menekan plat dengan kebutuhan
penempatan komponen koplinglainnya.
4. Unit
plat penekan
Sebagai satu kesatuan
dengan plat penekan, pelat penekan dilengkapi dengan sejumlah pegas spiral atau
pegas diaphragma. Tutup dan tuas penekan.Pegas digunakan untuk memberikan
tekanan terhadap pelat tekan, pelat kopling dan roda penerus.Jumlah pegas
(kekuatan tekan) disesuikan dengan besar daya yang harus dipindahkan.
1.1Gambar: komponen kopling
B.cara kerja
kopling
Pada saat pedal
kopling ditekan/diinjak, ujung tuas akan mendorong bantalan luncur kebelakang.
Bantalan luncur akan menarik plat tekan melawan tekananpegas.
Pada saat pelat tekan
bergerak mundur, pelat kopling terbebas dari roda penerus dan perpindahan daya
terputus. Bila tekanan pedal kopling dilepas, pegas kopling akan mendorong
pelat tekan maju dan menjepit pelat kopling dengan roda penerus dan terjadi
perpindahan daya. Pada saat pelat tekan bergerak kedepan,pelat kopling akan
menarik bantalan luncur, sehingga pedal kopling kembali ke posisi semula.
Selain secara mekanik, sebagai mekanisme pelepas hubungan.
Sekarang sudah banyak
digunakan sistem hidrolik dan booster. Secara umum, sistem hidrolik dan
hidrolik booster adalah sama.
Perbedaannya adalah pada sistem hidrolik
booster , digunakan booster untuk memperkecil daya tekan pada pedal kopling.
Pemilihan sistem yang digunakan disesuikan dengan kebutuhan.
Pada sistem hidrolik,
pada saat pedal kopling ditekan, maka batang penerus akan mendorong piston pada
master silinder kopling, fluidapada sistem akan meneruskan daya ini keselinder
pada unit kopling, dan piston silinder unit kopling akan mendorong tuas, dan
seperti pada sistem mekanik, pelat kopling terlepas, sehingga penerusan daya
dari motor ke transmisi terputus cara kerja sistem hidrolik ini sama seperti cara
kerja pada sistem rem.
C.fungsi dan
cara kerja komponen pengoperasian unit kopling
Konsep dasar fungsi
dan kerja komponen pengoperasian unit kopling
Seperti telah
dijelaskan kopling berfungsi untuk memutus dan menghubungkan penyaluran tenaga
mesin ke roda penggerak.Untuk mengoperasikan fungsi tersebut, pada kendaraan
ada dua macam yaitu sistem mekanik dan sistem hidrolik. Sistem mekanik untuk
memindahkan tenaga kaki melalui pedal kopling disalurkan kabel baja ke
pengungkit (throwout lever). Sementara pengoperasian sistem hidolik tenaga
disalurkan melalui minyak rem yang dirangkai sedemikkian rupa sehingga dapat
mengoperasikan kopling.
.
Gambar 2. Pedal
kopling sistem mekanik
Pengoperasian unit
kopling sistem mekanik menggunakan kabel baja yang menghubungkan pedal kopling
dengan tuas pembebas kopling. Saat pedal kopling diinjak, maka akan menarik
kabel kopling yang diteruskan dengan menggerakan tuas pembebas kearah menekan
pegas kopling. Sehingga plat kopling bebas tak terjepit oleh plat tekan. Saat pedal
dilepas, maka pedal kopling akan dikembalikan pada posisi semula oleh pegas
pengendali pedal (8). Sementara tuas kopling akan kembali pada posisi semula
oleh pegas diafragma. Sistem yang kedua adalah pengoperasian secara hidrolis.
Gambar.3 pedal kopling
sistem hidrolis.
Pengoperasian kopling
sistem hidrolis ini memanfaatkan tekanan hidrolis minyak. Pedal kopling dalam
hal ini berfungsi untuk menekan minyak yang ada pada master silinder dan
selanjutnya disalurkan kesilinder kopling. Tekanan minyak selanjutnya
mendorong tuas pembebas dan bantalan tekan menekan pegas diafragma.
Proses ini menyebabkan kopling memutuskan hubungan antara mesin dengan sistem
pemindah tenaga.
Posisi saat pedal
kopling dilepas, pedal akan dikembalikan keposisi semula oleh pegas pengembali.
Sementara plunger master silinder akan kembali oleh pegas plunger yang
ada di dalam master silinder. Karena tekanan sudah tidak ada, plunger dan tuas
pembebas akan dikembalikan keposisi semula oleh pegas pengembali dan pegas
diafragma.Konstruksi master silinder dalam gambar tersebut, penampung minyak
hidrolisnya (reservoir) terpisah dan dihubungkan menggunakan pipa elastis.
Minyak hidrolis dari reservoir melalui pipa ke
master silinder melalui saluran penghubung (pipe joint). Pada saat handel
kopling diinjak, tenaganya dipindahkan ke push rod dan mendorong unit plunyer
bergerak kearah kiri. Gerakan ini melawan pegas pengembaali plunger (return
spring) dan menekan minyak hidrolis keluar dari master silinder melalui ujung
sebelah kiri, masuk ke pipa penghubung menuju ke silinder kopling.
Karena sesuatu
penyebab, jumlah minyak hidrolis tentu akan berkurang khususnya karena
kebocoran atau katup check kotor atau macet. Untuk menjaga agar minyak hidrolis
dalam sistem tetap jumlahnya, maka perlu penambahan.Penambahan minyak hidrolis
ini diambil dari minyak persediaan direservoir. Caranya, saat unit plunger
bergerak kekanan saat pedal kopling dilepas, maka minyak dari reservoir akan
masuk kesistem melalui katup check ( check valve ).
Dengan demikian
minyak hidrolis pada sistem akan tetap terjaga kuantitasnya. Berkurangnya
minyak hidrolis dalam sistem operasional kopling hidrolis akan menyebabkan
langkah tekan pedal kopling berkurang, atau kemungkinan gerakan pedal tidak
tersalurkan hingga ke tuas pembebas kopling.
Bila ini terjadi maka fungsi kopling tidak
dapat dilaksanakan, berarti proses pemutusan hubungan tenaga dari mesin ke
sistem pemindah tenaga tidak dapat dilaksanak an, dan tenaga mesin akan selalu
terhubung tidak dapat diputuskan oleh kopling.
Silinder kopling
Silinder
kopling kopling berfungsi merubah tenaga hidrolis pengoperasian kopling
menjadi tenaga mekanik, untuk mendorong tuas pembebas kopling. Tekanan minyak
hidrolis dari master silinder diteruskan melalui pipa dan masuk ke silinder
kopling (dari ujung sebelah kanan) mendorong piston silinder kopling dan
diteruskan ketuas pembebas kopling melalui push rod .
Pada silinder kopling
dilengkapi dengan baut bleeding ( bleeder plug ) yang berfungsi untuk
mengeluarkan udara dari sistem hidrolis. Seperti diketahui bila sistem hidrolis
kemasukan udara, maka sistem akan terganggu kerjanya.
Hal ini karena saat
terjadi penekanan, maka tekanan tersebut mengkompresikan udara tersebut baru
menekan minyak.Bila jumlah udaranya banyak maka terjadi penekanan dari master
silinder, namun piston silnder kopling tidak bergerak.Oleh karena itu udara
harus dikeluarkan dari sistem hidrolis.
Pada silinder kopling juga dilengkapi dengan
boot, yaitu karet penutup yang elastis untuk mencegah kotoran masuk kesilinder
kopling. Karet penutup ini sangat penting mengingat posisi silinder kopling
berada dibawah kendaraan, yang tentunya sangat banyak berbagai kotoran dapat
mengenainya.
Kotoran tentu akan menyebabkan kerusakan, bila
sampai masuk kesilinder kopling. Sistem pengoperasian kopling untuk kendaraan
berat seperti bus, truk, atau alat berat lainnya, sering dilengkapi
dengan boster. Boster adalah unit perlengkapan yang dipergunakan untuk meringankan
tenaga untuk mengoperasikan kopling.Perlengkapan ini dioperasikan menggunakan
kevacuman, pada mesin diesel biasanya diambil dari pompa vacum yang dipasang
pada sisi belakang alternator.
BAB
III
Pembongkaran,
pemeriksaan dan pemasangan kopling
A. Pembongkaran kopling
Lepaskan transmisi dari mesin
Lepaskan penutup kopling
A. Berikan
tanda-tanda pada penutup kopling dan roda gaya
B. Kendorkan
baut-baut sekali putar secara merata demikian sehingga pegas penegang menjadi
pembebas
C. Lepaskan
baut-baut pengikat ,kemudian penutup kopling dan koplingnya
Catatan: jangan menjatuhkan pelat kopling
Lepas bantalan pembebas dengan hub.garpu dan
karet pelindung debu dari transmisi
A. Lepas
klip dan tarik bantalan pembebas dengan hub
B. Lepas
pegas penegang
C. Lepas
garpu dari karet pelindung debu
B. Pemeriksaan kopling
Periksa plat kopling dari keausan atau
kerusakan
A. Menggunakan
jangka sorong, ukurlah kedalaman paku keeling.
B. Kedalaman
kepala paku keeling minimum: 0,3 mm (0,012 in)
C. Bila
ada kelainan gantilah plat kopling.
Periksa keolengan plat kopling
A. Menggunakan
dial gauge , ukurlah keolengan palat kopling
B. Keolengan
maksimum: 0,8 mm (0,031 inc)
C. Bila
keolengan berlebihan, gantilah plat kopling.
Periksa keolengan roda gaya (flywheel)
A. Menggunakan
dial gauge ukurlah keolengan roda gaya.
B. Keolengan
maksimum: 0,1 (0,004 in)
Periksa bantalan pilot
Putar bantalan dengan tangan, sambil memberikan
tekanan aksial .Bila bantalan macet atau terasa berat, ganti bantalan pilot.
Catatan: bantalan dilumasi secara permanen dan
tidak memerlukan pembersihan atau pelumasan kembali.
Bila pelu ganti bantalan pilot
Periksa pegas diapragma dari keausan
Menggunakan jangka sorong ,ukur kedalam dan
lebar keausan pegas diapragma .
Limit: kedalaman : 0,6 mm (0,024
in)
Lebar : 0,5MM
(0,197 in)
Periksa bantalan pembebas
A. Putar
bantalan dengan tangan, sambil memberikan tekanan aksial. Bila bantalan macet
atau terasa berat, ganti bantalan pembebas.
B. Catatan:
bantalan dilumasi secara permanen dan tidak memerlukan pembersihan atau
pelumasan kembali.
C. Pemasangan unit
kopling
1. Pasang
plat kopling pada roda gaya
2. Pasang
tutup kopling
A. Tepatkan
tanda pada tutup kopling dan roda gaya
B. Kencangkan
baut pengikat dengan rata dalam beberapa tahap ,sampai tutup kopling terduduk
dengan baik
C. Momen
: 195 kg-cm (14 ft-1B ,19 n.m)
3. Periksa
kerataan ujung pegas diapragma
4. Bila
perlu <setel pegas
5. Oleskan
gemuk molybdenum dishulpide thium base atau gemuk mp
6. Pasang
karet pelindung debu ,garpudan bantalan pembebas dengan hub pada transmisi
A. Pasang
karet pelindung debu dan garpu pembebas
B. Pasang
pegas penengang
C. Pasang
klip pengikat untuk megamankan bantalan dengan hub pada transmisi.
7. Pasang
transmisi
BAB IV
Pemeliharaan dan penyetelan unit kopling dan komponen pengoperasian
A.pemeliharaan unit kopling dan komponen
pengoperasian
Pemeliharaan atau sering disebut dengan
maintenace bertujuan untuk menjaga kinerja suatu komponen kendaraan tetap baik,
dan mencegah atau menghindari terjadinya kerusakan pada komponen tersebut.Hal
ini tentunya juga diperlukan terhadap unit kopling dan komponen
pengoperasiannya. Hal ini mengingat fungsi dari unit kopling dan komponen
pengoperasiannya sangat penting bagi lajunya kendaraan bermotor, dan terjadinya
kerusakan pada sistem ini akan berpengaruh terhadap kinerja kendaraan secara
menyeluruh. Proses perawatan unit kopling dan komponen pengoperasiannya
sebenarnya tidak terlalu sulit, yaitu melakukan penyetelan dan mengidentifikasi
beberapa gejala yang menunjukkan bahwa unit kopling dan komponen
pengoperasiannya mengalami permasalahan. Penyetelan merupakan prosedur agar
suatu sistem dapat bekerja secara optimal.
Proses perawatan dan penyetelan mekanisme
kopling sistem mekanis.
Proses penyetelan kopling yang perlu dilakukan
adalah menyetel kebebasan pedal kopling, yaitu saat pedal tidak diinjak sampai
mulai menekan. Fungsi kebebasan kopling ini dimaksudkan agar saat pedal kopling
dilepas, unit pengoperasian kopling khususnya bantalan tekan tidak
menyentuh unit kopling yang berputar bersama mesin. Sehingga akan mengurangi
kerja bantalan tekan dan mengurangi kemungkinan terjadinya gesekan. Setiap
kendaraan berbeda-beda, maka sebaiknya berapa besarnya kebebasan pedal kopling
dilihat pada buku manualnya. Perawatan dan penyetelan yang perlu dilakukan
terhadap unit kopling sistem mekanik adalah memberi pelumasan dan melakukan
penyetelan.
Pada bagian kait perlu dilumasan menggunakan
greeze , untuk menghindarkan keausan pada ujung-ujung kabel kopling. Pada
bagian-bagian yang ditujunjuk pada gambar tersebut terjadi penggeseran dengan
pembebanan, sehingga kemungkinan terjadi keausan cukup tinggi. Penyetelan yang
perlu dilakukan adalah menyetel kebebasan pedal kopling. Untuk berapa besar
kebebasan pedal kopling, sangat bervariasi antar merk kendaraan.
Oleh karena itu, perlu melihat spesifikasi
kendaraan yang akan distel, dalam buku manual. Cara penyetel annya untuk yang
sistem mekanik, adalah sebagai berikut:
Siapkan alat yang diperlukan
Ukur kebebasan pedal kopling yang ada.
Bandingkan dengan ukuran spesifikasi kendaraan
tersebut.
Bila tidak cocok, kendorkan mur pengunci pada
ujung kabel kopling.
Kendorkan mur penyetel bila jarak kebebasan
lebih kecil atau keraskan mur penyetel bila jarak kebebasan lebih besar
dari spesifikasi.
Ulangi langkah 2 dan 3 sampai diperoleh ukuran
kebebasan yang sesuai dengan spesifikasi.
Uji hasil penyetelan dengan menjalankan
kendaraan.Bila belum baik, ulangi langkah 5, 2 dan 3, hingga diperoleh hasil
yang baik.
Bersihkan kendaraan dan alat yang dipergunakan.
B. Proses perawatan dan
penyetelan mekanisme kopling sistem hidrolis
Unit kopling dan komponen operasional dengan
sistem hidrolis pemeliharaannya agak lebih rumit dibandingkan yang sistem
mekanik.Namun demikian masih tergolong sederhana dan mudah.Dalam melakukan
pemeliharaan, perlu memeriksa kondisi minyak hidrolis baik kualitas maupun
kuantitasnya. Kualitas terkait dengan berapa lama minyak tersebut telah
digunakan, yaitu dengan melihat jumlah kilometer perjalanannya atau dapat juga
dilihat dari warna minyak hidrolis.Bila sudah berwarna gelap, berarti minyak
sudah waktunya diganti.Ini merupakan salah satu unsur pemeliharaan berkala.Bila
sudah pada waktu pengantian, maka minyak perlu diganti dengan yang baru.
Prosedur penggantian minyak hidrolis kopling
adalah sebagai berikut:
Siapkan bahan dan alat yang diperlukan minyak
hidrolis yang baru, kunci bleeding, slang elastis kecil, dan penampung minyak
hidrolis.
Kendorkan baut bleeder
Pasang pipa elastis diujung baut bleeder dan
ujung lainnya ke penampung minyak hidrolis.
Tekan pedal kopling beberapa kali sampai dengan
minyak yang direservoir habis.
Tuangkan minyak hidrolis yang baru.
Tekan kembali pedal kopling, hingga minyak yang
keluar dari pipa elastis keluar minyak yang baru. Jaga minyak yang direservoir
agar tidak kehabisan.
Saat diketahui yang keluar pada pipa elastis
sudah minyak yang baru, pedal kopling pertahankan pada posisi tertekan.
Keraskan baut bleeder, dan pompalah padal
kopling.
Tunggu beberapa saat, dan coba tekan pedal
kopling.Bila ringan tidak menggerakan tuas pembebas kopling, berarti sistem
kemasukan udara.
Maka lakukan pemblidingan terhadap sistem
kopling sampai udara keluar dari sistem.
Ulangi langkah 9).Hingga diperoleh penekanan
yang baik.
Tambahkan minyak hidrolis pada reservoir hingga
batas maksimum, dan pasang tutup reservoir.
Bersihkan alat dan perlengkapan yang telah
dipergunakan. Selanjutnya proses penyetelan kopling dengan pengoperasian
sistem hidrolis, dengan langkah sebagai berikut:
A. Siapkan
alat dan perlengkapan yang diperlukan
B. Menyetel
kebebasan pedal kopling, seperti terlihat pada gambar 25 berikut ini.
C. Ukur
kebebasan yang ada, sebelum distel.
D. Hasilnya
bandingkan dengan data pada buku service manual
E. Bila
sama, tidak perlu dilakukan penyetelan.
F. Bila
beda lakukan penyetelan pada push rod master silinder.
G. Penyetelan
kebebasan bantalan tekan
Ukur kebebasan yang ada, sebelum distel
Hasilnya bandingkan dengan data pada buku
service manual
Bila sama, tidak perlu dilakukan penyetelan.
Bila beda lakukan penyetelan pada push rod
silinder kopling.
D.gejala kerusakan kopling.
Gejala-gejala berikut ini menandakan bahwa
terjadi kesalahan pada rangkaian kopling/kopling set (clutch assembly)
1. Kopling
selip
2. Bergetar
3. Gerakan
kendaraan yang mengejut
4. Suara
berisik yang tidak lazim
5. Tidak ada
gerakan
Dari gejala-gejala di atas dapat dianalisis
faktor penyebab, dan proses perawatan atau perbaikannya.
E.gejala-gejala penyebab, perawatan, dan
perbaikan
1. Kopling
slip
A. Gerak
bebas pedal kopling stel kebebasan berlebihan pedal kopling
B. Terdapat
oli pada permukaan disc bongkar dan bersihkan
C. Permukaan
disc bergelombang bongkar dan gerinda/ ganti
D. Pegas
kopling lemah bongkar dan ganti
E. Kabel
kopling berkarat lepas beri oli lepas dan ganti
F. Kapas
kopling habis bongkar dan ganti
2. Kopling
bergetar
A. Permukaan
disc mengkilat perbaiki/ganti
B. Terdapat
oli pada plat bongkar dan bersihkan kopling atau ganti
C. Dreg
lager menggeser bongkar dan lumasi atau ganti
D. Pegas
kopling lemah bongkar dan ganti
E. Kelingan
kampas lepas bongkar dan ganti
F. Kontak
permukaan disc bongkar dan gerinda rusak atau ganti
G. Periksa
dudukan mesin dan transmisi ganti atau rusak
3. Gerakan
kendaraan yang terlalu kecil
A. Kebebasan
pedal kopling stel kebebasan pedal kopling mengejut
B. Keausan
pada sambungan periksa dan ganti pengoperasian kopling
C. Kabel
kopling memanjang periksa dan ganti
D. Minyak
rem habis periksa dan isi
4. Suara
berisik
A. Dreg
lager rusak bongkar dan ganti yang tidak lazim
B. Pilot
bearing rusak bongkar dan ganti
C. Kebebasan
pedal kopling stel kebebasan berlebihan pedal kopling
5. Tidak ada
gerakan
A. Plat
kopling habis bongkar dan ganti
B. Kebebasan
pedal kopling stel kebebasan pedal kopling
C. Baut
pemegang unit rumah bongkar dan keraskan kopling kendor
No comments:
Post a Comment