Saturday 22 March 2014

Tahap perkembangan kepribadian menurut Sigmund Freud

ada beberapa tahap perkembangan kepribadian menurut Sigmun Freud yang sebenarnya saya juga belum tahu sebelumnya, dan saya tahu setelah membuatkan tugas seseorang, dan ini dia tahap-tahapnya:

a. Tahap Oral ( 0 – 8 ½ tahun)
Tahapan ini berlangsung selama 18 bulan pertama kehidupan. Mulut merupakan sumber kenikmatan utama. ada 2 macam aktivitas oral di sini, yaitu menggigit dan menelan makanan, merupakan prototype bagi banyak ciri karakter yang berkembang di kemudian hari. Kenikmatan yang diperoleh dari inkorporasi oral dapat dipindahkan ke bentuk-bentuk inkorporasi lain, seperti kenikmatan setelah memperoleh pengetahuan dan harta. Misalnya, orang yang senang ditipu adalah orang yang mengalami fiksasi pada taraf kepribadian inkorporatif oral. Orang seperti itu akan mudah menelan apa saja yang dikatakan orang lain, memainkan bibir, makan, kenyang, tidur, menggigit, mengeluarkan air liur, marah atau menangis ? jika tidak terpenuhi.
Tugas Ibu adalah penuhi fase oral dengan sabar.

b. Tahap Anal ( 1 – 3 tahun )
Tahapan ini berlangsung antara usia 1 dan 3 tahun. Kenikmatan akan dialami anak dalam fungsi pembuangan, misalnya menahan dan bermain-main dengan feces, atau juga senang bermain-main dengan lumpur dan kesenangan melukis dengan jari, BAB atau BAK senang melakukannya sendiri, Jika tidak dapat melaluinya dengan baik maka akan menahan dan melakukannya dengan mempermainkan, Belajar mengontrol pengeluaran, Konsep bersih atau kebersihan, ketepatan waktu, kontrol diri, belajar sendiri.

c. Tahap Phallic ( 3 – 6 tahun)
Tahapan ini berlangsung antara usia 3 dan 6 tahun. Tahap ini sesuai dengan nama genital laki-laki (phalus), sehingga melupakan daerah kenikmatan seksual laki-laki. Sebaliknya pada anak wanita merasakan kekurangan akan penis karena hanya mempunyai klitoris, sehingga terjadi penyimpangan jalan antara anak wanita dan laki-laki. Lebih lanjut, pada tahap ini anak akan mengalami Oedipus complex, yaitu keinginan yang mendalam untuk menggantikan orang tua yang sama jenis kelamin dengannya dan menikmati afeksi dari orang tua yang berbeda jenis kelamin dengannya. Misalnya anak laki-laki akan mengalami konflik oedipus, ia mempunyai keinginan untuk bermain-main dengan penisnya. Dengan penis tersebut ia juga ingin merasakan kenikmatan pada ibunya.

d. Tahap Latency
Tahapan ini berlangsung antara kira-kira usia 6 tahun dan masa pubertas. Merupakan tahap yang paling baik dalam perkembangan kecerdasan (masa sekolah), dan dalam tahap ini seksualitas seakan-akan mengendap, tidak lagi aktif dan menjadi laten,Orientasi sosial keluar rumah atau senang bermain,Pertumbuhan intelektual dan sosial,Banyak teman atau gang,Impuls agresivitas lebih terkontrol.

e. Tahap Genital
Tahapan ini berlangsung antara kira-kira dari masa pubertas dan seterusnya. Bersamaan dengan pertumbuhannya, alat-alat genital menjadi sumber kenikmatan dalam tahap ini, sedangkan kecenderungan-kecenderungan lain akan ditekan, Pemusatan seksual pada genital
Penentuan identitas, Belajar tidak tergantung pada orang lain, Bertanggung jawab pada diri sendiri, Intim dengan lawan jenis, konflik diri, ambivalen, peer group.
Tanggung jawab perawat adalah membantu anak menyelesaikan tahap-tahap perkembangan dan antisipasi terhadap orang taua tentang fase-fase yang akan dilaluinya.

No comments: